Cinta memerah
Langkah menderap .. Jantung berdegup Menangkap bayang semu lewat mata dan jemariku Ada apa ini ? Panas , tak bergeming Bunyi gigi gemeretuk menahan hawa amarah .. Ya, itu merah Tatkala aku memandang bajumu yang tercabik-cabik Ya, itu marah !! Tatkala aku memandang wajahmu Sayup kulihat kamu jatuh merengkuh Peduli setan aku berbisik , lembut namun membunuhmu Ingin kaki menghempas manusia jahanam agar binasa Dan tutup mulutmu selagi kau mampu ! Ada kalanya tangan ini menampar dinding cinta Yang ternyata merusak jalan hidup Enyahlah !! Aku hanya mampu mengangkat batu Dengan jari-jari kecil mungilku Enyahlah !! Pergi ke seberang , supaya kau melihat penderitaan Supaya kau melihat tangisan Tanah pun takkan tumbuh yang disirami airmata Tunggu saja , Kau akan mengering , membusuk Diam dalam sangkar yang terbakar Tunggu saja , Kau akan layu dimakan jaman Enyah sajalah !! Ini bukan panggungmu , ini bukan pestamu Dan buramkan pandanganmu selagi kau mampu !